Hasil Pencarian Anda

Silahkan Tik Yang Anda Cari

Jumat, 24 April 2009

My Prophet Does Not Need My Defense

Ketika Nabi Dihina dan Dilecehkan


Penghinaan dan pelecehan Nabi Muhamad saw kembali terjadi. Kali ini sebuah komik porno berbahasa Indonesia dialamatkan kepada sosok makhluk Allah termulia ini. Dan inilah jawabanku sebagai seorang muslim untuk hujatan tersebut. Juga untuk sikap serupa yang pernah atau akan terjadi.


Aku sangat meyakini kebenaran agamaku, Islam. Kehausan akal dan rasioku yang selalu bertanya-tanya mencari jawaban, selalu terpuaskan oleh ajaran-ajaran agama ini yang harus kukatakan sangat rasional. Pun demikian kelaparan jiwaku dari ketenangan dan kedamaian selalu terpenuhi oleh ajaran agama ini yang harus kukatakan sangat menentramkan.


Maka ketika terhadap agama ini ada perlakuan tidak rasional dan tidak menentramkan seperti aneka hujatan dan pelecehan itu, aku sebenarnya tidak terpengaruh sedikitpun. Bagiku kebenaran tetap Islam. Bagiku sosok kemuliaan tetap Muhamad saw yang tak kan pupus pribadi luhurnya hanya karena sebuah kebodohan orang-orang bodoh, dan kebencian orang-orang yang benci. Aku justru makin mencintainya. Aku menjadi teringat ketika ia dilempari kotoran unta tetapi tetap tersenyum kepada pelakunya. Bahkan ketika sakit ia menjenguknya. Ah, kasihan sekali mereka yang tidak mengetahuinya…


Aku pun menjadi semakin ingat ketika di Thaif Nabiku ini diperlakukan seperti orang gila. Dilempari batu dan dikejar-kejar anak-anak kecil. Lalu ketika Jibril menawarkan bantuan untuk membalas perlakuan mereka –yang kebodohan dan ketidaktahuannya terwariskan kepada para penghujat nabiku di jaman ini- Nabiku justru menolaknya. "Biarkan saja karena mereka belum tahu kebenaran yang kubawa. Jangan hancurkan mereka, boleh jadi dari anak cucu nya kelak ada yang mengimaniku." Ah indah benar Nabiku ini…


Kemuliaan Nabiku takkan berkurang hanya karena sebuah pelecehan dan penghinaan seperti ditampilkan komik porno itu. Atau bahkan lebih tak beradab dari pada itu.keagungannya takkan surut hanya karena kebencian yang salah alamat. Kehadirannya di hati umat tidak akan pupus hanya karena kemarahan yang menghanguskan sikap beradan dari pelaku penghinaan itu. Bahkan, kecintaan dan pembelaan terhadapnya akan semakin membangkitkan kesadaran untuk mencintainya lebih dari kecintaan terhadap apa pun.


Untuk kebodohan dan kebenciaan yang mewujud dalam komik porno tak berharga itu, pembuktian cinta terhadap Rasulullah saw adalah jawaban cerdas yang dapat kita tawarkan. Ketika pembenci mempromosikan kebenciaannya berulang-ulang, saatnya kita menunjukkan aneka warna ekspresi kecintaan. Karena boleh jadi klaim diri sebagai umat Nabi saw selama ini sangat minim dari bukti-bukti. Di mulai dari frekwensi bershalawat dan berkirim salam kepadanya, bukti apalagikah yang bisa kita suguhkan?


Kita pun sebenarnya bisa belajar tentang korelasi kemuliaan dengan kesulitan hidup. Tak diragukan Muhamad saw adalah Rasul terbaik dan makhluk termulia, tetapi penghinaan dan kebencian terhadapnya melebihi penghinaan dan kebencian yang pernah kita terima sebagai umatnya. Lalu mengapa kita sering merasa lebih layak dihormati dan dikagumi melebihi Nabi saw, sehingga sedikit saja kebencian dan kehinaan orang lain menyalakan api kemarahan yang sulit dipadamkan dalam diri kita? (Abii)




Tidak ada komentar: