Berkenaan dengan paparan konsep sekolah efektif sebagai alat analisa sekolah unggulan yang menjadi tema makalah ini, berikut ini akan dipaparkan definisi, perkembangan, karakteristik, dan pengukuran efektitas sekolah. Referensi utama pembahasan ini berbasis pada internet resources yang sengaja dipilih untuk dapat melihat peta diskusi dan perkembangan mutakhir wacana sekolah efektif tersebut, di samping alasan praktis pragmatis sebagai bentuk pemanfaatan ICT (Information and Technology Information) dalam riset pendidikan.
1. SEKOLAH UNGGULAN = SEKOLAH EFEKTIF?
Sebagai telah diperkenalkan di awal makalah ini bahwa term sekolah unggulan adalah “terjemah bebas” dari effective school. Dalam diskursus ilmu pendidikan, esensi sekolah unggulan merujuk kepada term effective, efficience, develop, accelerate, essential dan high performance school.[1] Sedangkan excellent school yang sepadan dengan sekolah unggulan sangat jarang digunakan. Poster misalnya, meskipun memberikan judul Creating an Excellent School untuk bukunya, namun dalam content nya sendiri selalu merujuk pada
Gagasan sekolah efektif dipopulerkan oleh Ronald Edmonds[2].
Substansi yang dapat disimpulkan sebagai pengertian sekolah efektif dari paparan terdahulu adalah sekolah yang mampu merumuskan tujuan dan misinya dengan baik dan mengupayakan ketercapaiannya dengan memberdayakan seluruh komponen sekolah sejak input, proses, sampai out put secara optimal. Kondisi seperti ini lah yang memungkin seluruh siswa dapat benar-benar belajar dan melejitkan potensi dirinya. Tanpa harus mengunggulkan dirinya dengan melabeli diri sebagai sekolah unggulan, sekolah efektif adalah sekolah yang eksis dan survive di tengah persaingan global dewasa ini.
Terkait dengan itu, keunggulan, yang disematkan kepada sekolah-sekolah tertentu di
Depdiknas sendiri sebagai isntitusi yang paling kompeten dalam menangani masalah pendidikan di
Refleksi dari perdebatan semantik penggunaan term sekolah unggulan dan kecenderungan SMA Al-Ma’soem untuk menghindarinya adalah pentingnya merumuskan tujuan yang menjadi pijakan bagi semua tahapan berikutnya. Tidak jarang ditemukan sekolah yang masih bingung merumuskan dan mengomunikasikannya. Poster misalnya, menyampaikan kritik bahwa tujuan sekolah sering terlihat hambar, tidak menarik, verbalistik, serta jarang memiliki arah ungkapan yang memiliki arah ungkapan yang dapat mengilhami usaha atau kejutan besar.[11] Tujuan juga sering dianggap enteng dan sepele. Kemampuan merumuskan tujuan dengan baik juga mengisyaratkan kemandirian sekolah. Hanya sekolah yang benar-benar otonom yang mampu mengekspresikan kemauan dirinya. Berdasarkan ini maka pembicaraan sekolah efektif akan selalu terkait dengan aplikasi Manajemen Berbasis Sekolah.
[1] Lihat ERIC (Education Resources Information Center), abstract of School Based Manajemen:Organizing for High Performance, author Susan Albers Mohrman, artikel diunduh pada tanggal 30 Mei 2008 dari http://eric.ed.gov/ERICWebPortal/Home.portal?_nfpb=true&ERICExtSearch_SearchValue_0=School+Based+Management%3A+Organizing+for+High+Performance&searchtype=basic&ERICExtSearch_SearchType_0=ti&_pageLabel=RecordDetails&objectId=0900019b800a433a&accno=ED383075&_nfls=false
[2] Ronald Edmond adalah Direktur pada The Center for
[3] Lihat Cyril Poster, Creating an Effective School, h. 1 dan 11
[4] Lihat Association of Effective Schools.Inc, Correlate of Effective School, artikel diunduh pada tanggal 30 Mei 2008 dari http://www.mes.org/esr.html
[5] Lihat Barbara O Taylor, Case Studies in
[6] Lihat Cyril Poster, Creating an Excellent School, h. 213
[7] Terkait dengan pijakan terminologi sekolah unggulan ini, Nurkhalis memberikan kritik bahwa sebutan sekolah unggulan itu sendiri kurang tepat. Kata “unggul” menyiratkan adanya superioritas dibanding dengan yang lain. Kata ini menunjukkan adanya “kesombongan” intelektual yang sengaja ditanamkan di lingkungan sekolah. Lihat Nurkhalis, Sekolah Unggulan Yang Tidak Unggul, artikel diunduh tanggal 30 Mei 2008 dari http://re-searchengines.com/nurkolis3.html (kumpulan artikel dalam situs resmi Pendidikan Network).
[8] Lihat Republika, Mencari Sekolah Terbaik, artikel diunduh pada tanggal 30 Mei 2008 dari http://http//www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=320052&kat_id=506
[9] Disarikan dari hasil wawacara dengan Sumartono, PKS Kurikulum SMA Al-Ma’soem pada tanggal 8 Mei 2008
[10] Lihat, Yayasan Pendidikan Al-Ma’soem, Setahun Bersama Al-Ma’soem, (
[11] Lihat, Cyril Poster, h. 216
Tidak ada komentar:
Posting Komentar